Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai menimbang pemakaian energi nuklir untuk sumber listrik alternative di masa datang di tahun 2045, percepat sasaran bersih 0 karbon.
Karena itu, langkah-langkah sudah dipersiapkan, salah satunya pembangunan team penyiapan berkaitan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Indonesia. Kemampuannya diharap capai 35GW di tahun 2060.
Dadan Kusdiana, Direktur Energi Baru Terbarukan dan Pelestarian Energi, menjelaskan pembangunan PLTN Indonesia sebagai sisi dari Gagasan Pembangunan Periode Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Perancangan itu mengikutsertakan beragam cara, dimulai dari riset dan peningkatan, memberikan fasilitas pemerolehan tehnologi, membuat kerjasama, analitis multi persyaratan sampai meningkatkan roadmap energi nuklir.
Menurutnya, Kementerian ESDM sudah ambil langkah-langkah untuk meningkatkan PLTN semenjak tahun 2021, terhitung pencatatan tehnologi beberapa supplier dan PLTN. Selanjutnya kerja sama internasional untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir komersil.
“Sekarang ini telah keluar SK Menteri Nuklir dan Sumber Daya Mineral untuk membuat team berkaitan persiapan pengaturan kelembagaan pembangunan PLTN,” kata Dadan, dikutip Di antara (17/1).
Menurut Dadan, harga tenaga nuklir 9-10 sen AS per kWh dan dapat capai 7 sen AS per kWh, hingga angka ini dipandang bagus sekali.
“Tetapi arahkan peraturan ini dari pemerintahan dengan peraturan yang ada dapat pastikan tehnologinya bisa dibuktikan dan telah ada contoh komersilnya,” katanya.
Nilai investasi pembangunan PLTN benar-benar tergantung pada kelas pembangkit, tehnologi yang dipakai, dan kemampuan listrik yang dibuat.
Selama ini, pemerintahan belum pastikan lokasi PLTN itu. Tetapi dari survey pemerintahan, gagasan pilot proyek pembangunan PLTN akan dilaksanakan di Bangkabilung dan Kalimantan.
“Ada banyak riset dan riset di beberapa sektor khusus BATAN (Tubuh Tenaga Nuklir Nasional). Kementerian ESDM, terutamanya Kementerian Penelitian dan Peningkatan ESDM, turut serta saat lakukan beragam pengkajian,” kata Dadan..
Sampai tahun akhir 2021, Kementerian ESDM mengatakan kekuatan uranium Indonesia capai 89.483 ton dan thorium sekitaran 143.234 ton. Ke-2 nya sebagai sumber bahan baku nuklir yang dipakai di pembangkit listrik tenaga nuklir.
Tenaga nuklir sebagai salah satunya opsi energi baru terbarukan yang dipersiapkan untuk pembangkit listrik yang hendak gantikan kehadiran pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTU).
Ini searah dengan arah pemerintahan untuk tak lagi terima proposal project pembangkit listrik tenaga batubara baru sesudah dunia konsentrasi pada rumor pemanasan global. Peraturan ini dikerjakan searah dengan arah peraturan energi nasional yang hendak berpindah seutuhnya ke energi bersih.