Ricolinaldi, Kepala Kewenangan Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat, menggerakkan mahasiswa agar semakin pahami produk keuangan. Dengan langkah ini, mereka bisa pimpin pengetahuan mengenai lingkungan, khususnya karena produk keuangan ilegal makin bertambah tersebar.
“Saat ini lebih banyak produk keuangan ilegal seperti utang online ilegal (Pinjol) dan investasi ilegal, dan beberapa orang kagum dengan penawaran untung besar,” kata Literatur Keuangan pada Sabtu, 26 Februari 2022. Rico menjelaskan pada acara bertema Training Publisistik. Literatur keuangan NTB masih di bawah literatur nasional dan perlu dipertingkat. ”
Dia selanjutnya mengutamakan jumlahnya orang yang turut serta dalam utang online dan penipuan investasi. “Ada utang (utang) legal, tetapi bunganya tinggi sekali,” ucapnya.
Rico mengimbau ke mahasiswa dan warga secara umum untuk penuhi keperluan yang ada. “Training ini akan memberi pengetahuan yang lebih bagus ke pelajar mengenai keuangan,” ucapnya.
Selanjutnya Rico menerangkan, dan OJK terus menggerakkan kenaikan literatur keuangan dalam masyarakat. Pada Januari 2022, saat saya dengar ada yang mengadakan seminar mengenai robot perdagangan ilegal di Mataram, NTB, OJK langsung umumkan bahaya perdagangan ilegal.
“Saat kami ketahui acara H-1 mereka, kami selekasnya keluarkan tayangan jurnalis. Ini dilaksanakan untuk menolong orang pahami perdagangan robot ilegal. Resiko dan kekuatan kerugiannya besar sekali. Saya ingat saat perdagangan robot sedang ramai, dan informasi capai tingkat nasional.”
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjelaskan literatur keuangan harus terus dipertingkat. “Kenapa Anda sukses secara keuangan tapi tidak terbuka ekonomi? Walau belajar untuk PhD, saya tidak pernah menyaksikan saham,” ucapnya.
Menurut dia, literatur keuangan juga sulit untuk dimengerti. “Maka dari itu, mahasiswa harus membaca buku literatur untuk tingkatkan literatur. Status literatur keuangan NTB masih rendah,” kata Zulkieflimansyah. “Literatur keuangan kita outsource ke OJK, hingga literatur keuangan masuk ke semua baris dan memperlengkapi mereka dengan literatur keuangan.”