Kepala Otorita Sebut IKN Akan Gunakan Sistem Transportasi Cerdas Berteknologi Mutakhir

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengutarakan jika mekanisme transportasi pintar atau Intelligent Transportation Sistem (ITS) akan diperkembangkan di IKN. Menurutnya, transportasi pintar di IKN akan memakai tehnologi canggih.

“Saya mengharap ITS menjadi mekanisme yang implementable dan doable dan sanggup menjawab rintangan di masa datang IKN dengan mengadopsi tehnologi canggih, internet of things, kepandaian bikinan, dan tehnologi robotik,” terang Bambang diambil dari tayangan persnya, Jumat (15/7/2022).

Ia sampaikan dalam peningkatan ITS di IKN perlu memerhatikan tiga hal. Pertama, integratif ITS dengan gagasan induk transportasi terus-menerus di Nusantara.

Ke-2 , mekanisme yang diperkembangkan ITS harus sanggup menjawab rintangan di depan secara aktif untuk memperhitungkan masa datang tehnologi transportasi. Ke-3 , tehnologi yang diperkembangkan harus sesuai kemampuan lembaga yang hendak menjalankannya.

“Janganlah sampai terjadi keterikatan ke satu pakar atau perusahaan tertentu. Transfer tehnologi harus jadi sisi dari capacity building, dan realisasinya harus mengikutsertakan lembaga lokal intinya universitas akademik yang diharap dapat meningkatkan selanjutnya tehnologi yang ada,” terang ia.

Bambang sampaikan jika penyesuaian mekanisme transportasi pintar harus pantas secara tehnis. Disamping itu, katanya, harus bisa diterima dengan cara sosial, pantas secara ekonomi dan keuangan, dan terus-menerus secara lingkungan.

Adapun dalam gagasan induk, transportasi umum bisa menjadi tulang punggung mobilisasi IKN. Didalamnya ada empat koridor transportasi yaitu koridor regional, koridor primer, koridor sekunder, dan tersier.

Untuk koridor regional memakai kereta regional dan tol. Selanjutnya, koridor primer dengan kereta dalam kota.

Tidak Semua Tehnologi Pintar Dapat Dipungut

Dalam pada itu, koridor sekunder memakai Bis Rapid Transit (BRT) listrik. Seterusnya, koridor tersiermenggunakan kendaraan listrik otonom (Autonomous EV), sepeda, dan bis feeder.

Pimpinan Team Penyusun Gagasan Induk mekanisme transportasi pintar di IKN Resdiansyah mengutarakan jika faksinya telah ajukan delapan mekanisme ITS untuk IKN.

Dimulai dari, Advanced Trafik Manajemen Systems (ATMS), Advanced Public Transportation Sistem (APTS), Incident Manajemen Sistem (IMS), Elektronik Payment Sistem (APS).

Lalu, Advanced Traveller Information Sistem (ATIS), Advanced Parking Manajemen Sistem (APMS), Commercial Vehicle Operation Sistem (CVOS), dan Autonomous Driving Sistem (ADS).

Walau demikian, katanya, tidak seluruhnya tehnologi transportasi pintar yang disodorkan dapat dipungut seutuhnya di IKN. Masalahnya ada banyak kendala dalam implementasi ITS dimulai dari keadaan geografis, rencana infrastruktur, sampai sumber daya manusia dan peralihan sikap berkendara.

“Rintangannya tidak gampang tapi tidak ada yang susah, ini cuma jadi rintangan yang lumayan serius khususnya sumber daya manusianya,” ungkapkan Resdiansyah.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *